Sejarah IKIB

 

IKIB atau Ikatan Keluarga Indonesia Buol merupakan organisasi yang lahir dari semangat kebersamaan dan keinginan kuat untuk mempererat silaturahmi di antara warga Buol, khususnya yang berada di perantauan.

Didirikan pada tahun 1997, IKIB awalnya menjadi wadah sosial bagi masyarakat Buol yang tersebar di berbagai daerah Indonesia seperti Makassar, Palu, Gorontalo, dan Jakarta.

Seiring perjalanan waktu, IKIB berkembang menjadi lebih dari sekadar forum kekeluargaan. Organisasi ini tampil sebagai motor penggerak perubahan sosial-politik yang berperan besar dalam perjuangan pemekaran Kabupaten Buol dari wilayah Kabupaten Buol-Tolitoli.

Pada era reformasi tahun 1998, ketika Indonesia mulai membuka peluang otonomi daerah, IKIB melalui forum Temu Akrab Warga Buol (TAWAB) menjadi penginisiasi gerakan pemekaran wilayah.

Dalam musyawarah TAWAB inilah lahir dorongan untuk membentuk IKIB secara formal sekaligus menetapkan agenda penting: mendukung terbentuknya Kabupaten Buol sebagai entitas administratif tersendiri.

IKIB kemudian membentuk Panitia Pendukung Persiapan Pembentukan Kabupaten Buol (P.4.K.B.) yang bekerja intensif dalam menyusun proposal pemekaran dan menggalang dukungan dari berbagai tokoh masyarakat.

Tokoh-tokoh seperti Ibrahim Timumun, Hamzah Kacong, Yasin Pusadan, Ratna Mbow, Raetini Dauda, Ramlah Butudoka, Lestari Raukang, Harun. S, Dahlan Makatu, dan Abdul Karim Mbouw menjadi representasi semangat warga Buol yang ingin melihat daerahnya berdiri secara mandiri.

Hasil dari perjuangan ini membuahkan hasil gemilang: pada 16 September 1999, Kabupaten Buol resmi disahkan melalui Undang-Undang No. 51 Tahun 1999, dan pada 27 November 1999 diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri, H.B. Paliudju. Abdul Karim Mbouw pun dilantik sebagai Pejabat Bupati Buol pertama pada 12 Oktober 1999 di Jakarta.

IKIB hingga hari ini tetap berkomitmen sebagai wadah persatuan, pelestari budaya, dan penggerak kemajuan masyarakat Buol di manapun mereka berada.

Sejarah panjang perjuangan yang dibangun melalui semangat gotong royong dan silaturahmi inilah yang menjadi fondasi kuat bagi kemajuan Kabupaten Buol di masa depan.